Sunday, November 27, 2011

[Ff] Youngie ♡ Wooyoung - Part 2



Annyeong chingdeul .. ^^
I'm back , gomawo sebelumnya buat yang udah mau baca FF gaje ini .. hehehe
dan tolong d'coment ya reader, Author welcome dengan segala bentuk kritik dan saran. so, coment yg sejujur-jujurnya ya ..
HAPPY READING ~

Cast : Lee Young Hwangnie (Youngie) a.k.a me
          Lee Junho (2PM)
          Wooyoung (2PM)
          Shin Chae Kyung a.k.a Yoon Eunhye
          Merry a.k.a Moon Geun Young,

Genre : sad , love , friend
Author : Lee Young Hwangnie (Youngie)



@dikantin sekolah

Aku, merry dan chaekyung dikantin duduk bersama dimeja bagian pojok, kami menghabiskan waktu istirahat dengan makan ramen dikantin sambil berbincang-bincang. Ternyata kedua teman ku itu masih penasaran mengenai perasaan ku yang saat itu sedang senang sekaligus bingung.
“ya … youngie~ah ayo cerita !” merry membujukku agar memberitahunya.

Aku menceritakan kepada chae kyung dan merry mengenai wooppa, namja yang menjemputku pulang sekolah kemarin. dan aku bilang kalu akhir-akhir ini namja itu yang akan menjemputku.
Dari yang ku ceritakan, merekapun langsung beranggapan kalu aku menyukai oppa wooyoung.
“ciieee youngie … ternyata kau sedang jatuh cinta ?” chae kyung langsung meledekku
“Aiisshhh !! kau ini .. aku bingung nih !”
“wae ? malah bagus kan ..? dengan setiap hari dia yang jemput kau”
“Ne .. jadi kau punya kesempatan, bisa dekat denganya !” tambah merry membenarkan yang  dikatakan chaekyung
“iya sih .. aku ingin sekali dekat dengannya .. tapi kan , tetap saja aku merasa tidak enak ! masa wooppa  harus   menjemputku setiap hari ?” terangku dengan wajah yang bimbang
“yaa … youngie~ah ! kalau tidak salah, barusan kau cerita kalu oppa mu bilang, wooyoung sendiri yang mau  jemput kau bukan ?” tanya chaekyung dengan semangat
“nae .. tapi mungkin itu cuma kata junhoppa saja, agar aku tidak pulang sendiri naik bis” jawabku  lemas
“heuumm .. youngie~ah aku jadi tambah penasaran, sama namja yang kau sukai itu !”

Sudah bel masuk, keadaan kantin sudah mulai sepi. Kami bertiga juga sudah selesai menghabiskan makanan dan menuju ke kelas. Pelajaran terakhir, seharusnya sudah ada guru yang mengajar dikelasku. Tapi ternyata guru yang seharusnya mengajar tidak ada (jam kosong). Karena tidak ada guru, murid-murid jadi gaduh, begitu juga chaekyung dan merry, saat ini mereka sedang asyik mengobrol. Sedangkan aku, aku memanfaatkan untuk mendengarkan musik ku ambil ipodku di dalam tas, dan kupasang headphone ditelingaku.

+++++

Pukul 01:00pm, akhirnya kini waktunya pulang. Halaman sekolah, menuju gerbang sudah dipenuhi oleh murid-murid yang akan pulang. Aku dan kedua temankupun berada ditengah­­-tengah banyaknya murid. Tiba-tiba ada yang memanggilku, “Youngie~ah .. !!”
aku, chaekyung, dan merry tengak-tengok mencari siapa orang yang baru saja memanggil namaku. Akhirnya aku melihat seorang namja yang memanggilku, yah dia wooyoungppa. Aku melihat wooyoungppa yang sedang duduk diatas motornya berada tidak jauh dari gerbang sekolah melambaikan tanganya kepadaku.
“stttthh ..” aku menyenggol chaekyung yang ada disebelahku.
“ohhh ..! itu ?” ucap merry yang langsung mengerti maksudku.
“yaudah .. sana ! kayaknya sudah nunggu dari tadi tuh. Hari ini merry mau pulang bareng aku.
  ayuk merr,  ambil motorku dulu diparkiran !” ucap chaekyung dan menarik tangan merry
“euummhh, aku duluan yah .. bye ..” aku berjalan keluar gerbang
“bye youngie ..” chaekyung dan merry berjalan kearah kanan gerbang, menuju tempat parkiran.

+++++

“Omo ..! tenyata oppa wooyoung tuh memang imut ya chaekyung ?” *lebay mode on*  “hahay, pantas saja  Youngie langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ..”
“uhhh .. dasar kau !!” chaekyung menoyor kepala merry
“kyaa ..! tenang  ajah, walopun wooyoung oppa imut banget. Tapi dihatiku cuma  ada my angelseorang ..”
“my angel ? siapa ..?” tanya chaekyung (mikir)
“heheehe .. Junsu seongsaenim.” Jawab merry sambil senyum-senyum

+++++

Segera aku menghampiri wooppa yang sudah menungguku.
“ekhemm .. oppa udah disini dari tadi ?” tanyaku kepada wooppa
“anii, aku belum lama kok.” Jawabnya dengan senyum sambil menyodorkan helm kepadaku.
“gomawo ..” aku memakai helm dan naik kemotor  “kajja oppa ..”
“Ne, kajja ..!”

“oppa, memangnya kau tidak merasa keberatan menjemputku setiap hari ?” tanyaku dengan agak ragu-ragu
“nae, aku sama sekali tidak keberatan kok. Apa kau tidak suka dijemput oleh ku ?” tanya wooppa, yang membuatku semakin merasa tidak enak
“Anniio .. bukan begitu maksudku, aku malah berterima kasih banget oppa mau jemput aku. aku hanya takut  merepotkan oppa ..” jawabku cepat
“nae, aku ngerti kok. Aku sama sekali tidak merasa direpotkan .. jadi kau tidak usah merasa tidak enak padaku. ok ?”
“hehe ok !” jawabku dengan persaan yang sangat senang

Akhirnya kami sampai didepan rumahku. Belum sempat aku turun dari motor, tiba-taba handphone ku berbunyi. Dan ternyata oppa ku junho yang menelpon. Dengan segera aku mengangkat telepon, sedangkan wooppa masih duduk dimotornya.
“yoboseyo …?” aku mengangkat telepon
“youngiea~ah ..” sahut junhoppa
“ne, ada apa oppa ?”
“kau sudah pulang sekolah kan ? dan masih dengan wooyoung ??”
“ne oppa, wae ?”
“laptop ku ketinggalan dikamar, nanti kamu kasihin ke wooyoung ya .. aku tadi juga udah sms ke wooyoung,  buat dia anterin laptopku ke kampus jam 3 nanti ..”
“ohh .. nae haraseoul.”

Setelah menutup telepon, aku langsung memberi tahu wooyoungppa.
“oppa, tadi junhoppa yang telepon aku. Katanya junhoppa minta oppa buat anterin laptopnya jam 3 nanti” aku menyampaikan yang dibilang junhoppa kepada wooppa
“oh iya .. tadi junho juga sms aku, hampir ajah lupa !” ucap wooyoungppa sambil memegang keningnya
“yaudah oppa, masuk dulu !” ucapku sambil membuka pintu pagar rumah
“silahkan duduk oppa ..”
“ne, gomapta ..” ucap wooyoungppa dan duduk dikursi yang berada diteras rumah.
“aku mau kedalam dulu ngambil minum.”

Aku masuk kedalam meninggalkan wooppa yang duduk diteras. Dan dengan segera membawakan minum untuknya.
“ini ku buatkan jus jeruk, diminum ya ,,” ucapku dan meletakkannya di meja
“ne, aku minum ya ..” ucapnya sambil tersenyum lalu meminum jus itu
“oppa, memangnya dimana rumahmu ?” tanyaku kepada wooppa
“aku disini ng’kost, kalu orangtuaku tinggal diBusan.”
“ohh .. jadi oppa ng’kost ..”
“ne, kost’an ku tidak jauh dari kampus.Youngie waktu masih SMP kau tinggal diluar negeri ya?”
“ne, semenjak aku SMP appa ditugaskan kerja diSingapur , jadi aku sekolah disana ..” ucapku

Cukup lama aku dan oppa wooyoung mengobrol hingga pukul 3 sore, bahkan aku tidak merasa bosan mengobrol dengannya. dia juga orang yang cukup humoris, dan membuatku tertawa akan karakternya itu. kami menjadi semakin akrab seperti layaknya sudah kenal lama. Aku senang sekali akan hal itu, Dan hari ini aku jadi tidak merasa kesepian lagi dirumah, karena biasanya aku selalu sendirian dirumah.

***

Kini sudah hampir seminggu aku mengenal wooppa, dari hari kehari kami semakin akrab. Karena setiap hari, pulang sekolah ia tak pernah absen menjemputku selain itu ia selalu ada setiap aku perlu bantuannya. jika didekatnya aku selalu merasa senang, tak pernah aku merasa kesepian lagi.

Hari ini sudah mulai memasuki musim dingin, aku sedang libur sekolah. Dan hari ini aku bersama oppa wooyoung berencana akan jalan-jalan seharian penuh. Rencananya kami akan pergi ke taman hiburan dan arena ice skating. Pukul 09:00am aku sudah siap akan pergi, oppa wooyoung juga sudah berada dirumahku dan sekarang sedang bersama oppa junho diruang tamu.
“emmhhh .. senangnya hari ini, gak bisa ngebayangin  akan bersama wooppa seharian penuh !!” gumamku dalam hati  sambil masih bercermin dikamar
“Youngie~ah ..! kau sedang apa ? lama sekali .. wooyoung sudah nunggu !” teriak junhoppa memanggilku
“Ne oppa, changgeuman ..” sahut ku dan segera menghampiri “mianhae, udah nunggu dari tadi ya ?”
“anii, aku baru sepuluh menit yang lalu kok disini. Sudah siap kan ? kajja ..!” ucapnya semangat
“ne oppa, kajja !” sahutku tak kalah semangat

“hhhmmm .. dasar youngie lelet !” ucap junhoppa sambil mengacak-ngacak rambutku
“ya…oppa !!” teriakku dan memukul tangan junhoppa
“…” wooppa yang sudah stand by dimotornya tertawa melihatku

Aku berjalan ke luar, menghampiri wooppa, sambil merapikan rambutku yang berantakan.
“Junho~sih, kita pergi dulu ya .. “ ucap wooppa
“Ne, bersenang-senanglah .. jaga dongsaengku baik-baik !” *teriak* sahut junhoppa yang berdiri didepan pintu
“bye oppa ..”

++++

Pukul 10:00am kami sudah sampai ditaman hiburan, tak bisa dibayangkan betapa senangnya aku saat ini. Hampir semua wahana kami naiki, tak lepas wooppa terus memegangi tanganku. Kami bagai sepasang yeoja dan namja yang baru saja menjadi sepasang kekasih.

“oppa, ayo kita naik bianglala itu !” ajakku
“Ne, tapi sebentar kita beli es krim dulu ya ..” menunjuk sebuah counter penjualan es krim
“es krim ? aku mau .. kajja oppa !” ucapku dengan semangat
“Ne, kajja !” ucap wooppa tak kalah semangat dan segera berjalan menarik tanganku

@counter penjualan es krim.
“kau mau yang mana saeng ?” tanya wooppa kepadaku
“mmhhh .. aku mau yang ini saja” jawabku sambil mengambil es krim rasa blueberry
“…..”  wooppa juga mengambil es krim, rasa cocholate

Setelah membeli es krim kami naik bianglala, dan kami duduk bersebelahan
“wahhh .. ternyata sudah jam lima sore, nggak kerasa ya ..” ucapku
“saeng, kau mau nyobain es krim punyaku ?” ucap wooppa dan menyodorkan es krimnya ke mulutku
“hhehe .. oppa juga mau punyaku ?” ucapku yang juga menyodorkan es krim ke mulut wooppa

“wahhh .. bagus banget !” ucapku terpana melihat pemandangan dibawah saat bianglala
 yang kami naikki berada diatas.
 Aku mengeluarkan camera dari dalam tas ku, dan memotret-motret pemandangan juga berfoto  
 brsama wooppa.

++++

@arena ice skating

“Youngie .. ayo masuk !” wooppa membujukku masuk ke arena ice skating sambil menarik tanganku
“hhhhhh” *menarik nafas* “changgeuman .. “ ucapku dengan wajah takut
“kajja ! tenang saja .. nanti aku ajarin” ucap wooppa sambil senyum-senyum
“ok ..!”

Banyak sekali orang diarena skating ini. Aku takut banget, tapi karna wooppa terus saja memaksa akhirnya aku mencoba berani.Wooppa menarik tangan ku masuk ke arena ice skating. Dengan perlahan aku berjalan, mengikuti wooppa.
“kajja ..!” ucap wooppa dan ia pun meluncur diarena ice skating
“wahhhh .. daebak oppa !” teriakku meliahatnya “aa-ahh-ahh ..” aku hampir jatuh
“heyy ..” tapi wooppa datang langsung memelukku agar aku tidak jatuh
“hhuuuffftttt .. ku pikir aku akan beneran jatuh” ucapku lemas
“Youngie~ah kwaenchanayo ?”
“hhhmm .. aku gak apa-apa kok” jawabku sambil mengusap-usap kedua tanganku
“kau kedinginan ya ?” tanyanya lalu memegang tangan kanan ku memasukan ke saku jacketnya
“….” Aku tersenyum

+++++

Sudah pukul 07:00pm, kami keluar dari arena ice skating dan menuju ke parkiran.
Rencananya wooppa akan mengantarku pulang, dan akan makan malam bersama dirumahku.

*diperjalanan*

“haha .. aku senang sekali hari ini !” teriakku sambil sesaat berdiri dimotor
“hey .. jinjjayeo ?”
“Ne, pokoknya aku gak akan pernah lupain hari ini oppa ..” jawabku singkat
“aku juga senang, bisa buat kau bahagia seperti ini ..!” ucap wooppa yang membuat ku semakin senang,  lalu wooppa menarik tangan ku agar aku bersandar dipunggungnya. Dan hampir saja aku tertidur karna bersandar  di  punggungnya.

“Aduh ..!!” rintih wooppa
“waeyo oppa ? kwaenchanayo ..?” tanyaku khawatir
“mataku kemasukan debu” jawab wooppa sambil membersihkan matanya dengan satu tangannya.
“Oppa ..!” teriakku terkejut melihat sebuah mobil truk besar dari arah berlawanan melaju cepat.
wooppa yang tidak konsen membawa motor, terkejut mendengarku berteriak, karena matanya yang ke masukan debu keseimbangannya jadi oleng mencoba menghindar tapi ..“BRUAKK ..!!”

beberapa saat kemudian ~
“A-a-auu …” rintihku kesakitan, mencoba membuka mata “otthokae ? Auuu ..!” aku memegangi kakiku yang
terasa sakit sekali.
Ternyata kaki kanan ku tertindih motor, tanganku juga lecet-lecet, aku membuka helm yang masih terpasang dikepalaku.
Sejenak aku mengingat apa yang baru saja terjadi. Aku ingat kalu pengemudi truk yang menabrak,
dalam keadaan mabuk. Aku berusaha bangkit, menarik kaki ku yang tertindih motor.
“ARGGGHHH ..!!!” akhirnya aku bisa mengeluarkan kakiku yang terjepit
“OPPA ..” teriakku saat melihat wooppa yang tergeletak tak berdaya,
“otthokae ? OPPA ..” aku panik sekali, aku mengangkat kepalanya ke pangkuanku, tanganku berlumuran darah  yang berasal dari keningnya
"OPPA .." aku menangis, mengguncang-guncang tubuhnya tapi tak ada respon sama sekali.
Aku melihat sebuah mobil lewat, dengan segera aku berusaha menyetop mobil tersebut walopun sebenarnya aku
tak kuat berdiri. "Ahjussi .. jebal ! bantu aku" aku tak kuat dan jatuh lemas di depan mobil tersebut
"Aigo .. kau kenapa ?" tanya seorang ahjussi kepadaku yang keluar dari mobilnya
"Argghhh !!! tolong oppa .."

Ahjussi itu pun membantu ku, membopong wooppa ke dalam mobilnya.
"tolong selamatkan WOOPPA .." hanya kata-kata itu yang terus saja ku ucapkan sambil tak berhenti menangis
"kau tenang saja, oppa mu pasti akan selamat" ucap ahjussi itu menenangkanku

@rumah sakit, 

"suster, tolong aku !" ucapku pada seorang suster
dengan segera wooppa dibawa ke ruang UGD, dan seorang dokter datang
"dokter tolong selamatkan oppa .." ucapku kepada dokter itu
"Ne, kau tenang saja kami akan melakukan semaksimal mungkin" ucapnya "suster, tolong bawa nona ini ke ruang sebelah,  untuk di obati lukanya" perintah dokter itu, dan segera masuk keruang UGD
"baik dok .. silahkan nona ikut denganku"
Aku pun menuruti kata suster, beberapa saat luka-luka ditanganku diobati olehnya. Setelah selesai segera aku ingin keluar dari ruangan ini, tidak memperdulikan kaki kanan ku yang tak bisa berjalan normal, karna aku ingin mengetahui keadaan woooppa.
"kau mau kemna ?"
"aku harus mngetahui keadaan oppa .."
"tapi kaki mu ? mmhh .. mari ku bantu"

Aku keluar dari ruangan itu, dengan di bantu oleh suster yang mengobatiku. Tapi aku belum mengetahui keadaan wooppa, karena dokter masih menanganinya. Aku pun menunggu bersama suster, duduk di depan ruang UGD. Selang beberapa menit, dokter keluar dari ruangan.
"dokter .." aku berdiri menghampiri dokter "bagaimana keadaan oppa ? dia baik-baik saja kan ?" aku terus saja  bertanya kepada dokter itu.
tapi dokter itu malah tertunduk "maaf, oppa mu tidak bisa tertolong. kami sudah berusaha semampu kami. tapi dia kehabisan banyak darah."
"TIDAKKK !!!" aku berteriak tak percaya, menangis sejadi-jadinya, menjatuhkan tubuhku yang sangat lemas aku seperti tak punya tenaga sama sekali untuk menahan tubuh.

"youngie .. youngie~ah ..!"
"hhhhhhhhhh .." nafas ku tersengal-sengal
"kwaenchanayo ? apa kau baru saja mimpi buruk saeng .." tanya oppa junho yang sudah duduk di samping tempat tidurku
"oppa .." aku memeluk oppa junho, mata ku benar mengeluarkan air mata
"yasudah .. ini masih jam 4, kau tidur lagi saja ! aku temenin ya .." ucap junhoppa dan membasuh
 keringat dikeningku
"......" aku hanya mengangguk dan kembali berbaring

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥|TBC|♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥




No comments:

Post a Comment